artsdp.com

--- Stylish Life For Stylish People ---

Thursday, December 26, 2019

,

Muntah bisa saja menyerang siapapun, termasuk anak-anak. Gejala muntah yang dialami anak-anak, Mungkin sedikit berbeda dengan yang dialami orang dewasa. Hal tersebut dikarenakan penyebabnya yang berbeda-beda. Begitu juga penyebab muntah pada anak dan penanganannya, pasti berbeda pula.

Kenali penyebab muntah pada anak berikut ini:

Untuk melakukan pertolongan ataupun penanganan muntah pada anak dengan tepat, Anda harus benar-benar mengetahui apa saja yang menyebabkan muntah tersebut.

  • Gastroenteritis
Adalah penyumbatan yang menimbulkan diare atau muntaber akibat iritasi pada saluran cerna. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri, virus dan parasit.
  • Alergi makanan
Apabila anak sensitif terhadap makanan tertentu dan sering menimbulkan reaksi berupa mual, nyeri perut dan muntah. 
  • Kecemasan dan stres
Kondisi seperti ini diakibatkan karena adanya perasaan tegang, gangguan emosional, dan menyebabkan mual serta muntah.
  • Penyakit flu dan penyakit lainnya
Bisa jadi muntah pada anak disebabkan karena penyakit peluk ataupun penyakit lainnya, seperti infeksi telinga, tipes, refleks asam, dan reaksi terhadap obat-obatan tertentu.
  • Makan terlalu banyak
Kondisi anak yang kurang sehat disebabkan karena hilangnya nafsu makan. Tetapi, anak yang sering makan terlalu banyak, juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa reaksi tubuh yang menyebabkan muntah.

Berdasarkan penyebab-penyebab di atas, pastinya Anda sudah terbayang bagaimana cara mengatasinya. Seperti halnya berikut ini, yaitu cara mengatasi muntah pada anak dengan tindakan yang sederhana:

  • Hidrasi
Muntah yang dialami oleh anak-anak, bahkan orang dewasa sekalipun, yang keluar adalah cairan. Untuk mengembalikan kondisi tubuh menjadi pulih, berikan asupan cairan 30 sampai 60 menit sebelum makan makanan yang padat. Bisa dengan air putih atau pun teh manis hangat.
  • Tunda terlebih dahulu makanan padat
Apabila sudah masuk cairan pada lambung, sekurang-kurangnya 6 jam sejak episode muntah, sudah bisa mengkonsumsi makanan padat seperti roti dan nasi lembek. Setelah kondisinya mulai membaik, terus berikan asupan makanan yang mengandung protein tinggi, karbohidrat, dan hindari makanan yang rasanya pedas dan asam.
  • Konsultasi kepada dokter
Apabila kondisi anak semakin parah, Segera hubungi dokter agar usus dan pencernaan anak sehat kembali.

Tuesday, December 10, 2019

,

Mempunyai hewan peliharaan terkadang menjadi idaman bagi sebagian orang. Karena memelihara hewan kesayangan di rumah adalah hal yang menyenangkan. Selain itu, dengan memelihara hewan seseorang akan belajar bertanggung jawab untuk merawatnya dan dapat mengurangi stres. Banyak yang menganggap hewan peliharaan sebagai teman bermain, dan bahkan saking cintanya, tidak jarang hewan peliharaan sampai dianggap sebagai anggota keluarga sendiri. Karena biasanya hewan peliharaan yang populer dipelihara memiliki karakter setia pada majikannya atau memiliki penampilan yang menarik. 
Terkadang banyak orang yang sampai rela menghabiskan kocek jutaan rupiah demi mendapatkan hewan peliharaan yang diinginkannya. Dan merawat hewan juga memerlukan biaya yang tidak sedikit, mulai dari konsumsi sehari-harinya sampai masalah perawatannya. Apalagi bagi kalian yang ingin memelihara hewan yang jarang dan memang terkenal mahal harganya. Bahkan ada yang harganya sampai menyamai harga mobil, dimana pada saat itu Bapak Presiden Indonesia, Joko Widodo, pernah menawar burung murai batu milik peserta lomba burung kicau seharga 600 juta rupiah.

Hewan yang paling sering dipelihara oleh manusia biasanya adalah hewan yang pada dasarnya jinak, lucu, dan dapat menjadi teman seperti anjing, kucing, dan kelinci. Adapula sebagian orang yang memelihara hewan untuk menikmati suaranya seperti burung bulbul dan burung kenari. Tetapi, kebanyakan orang memelihara hewan yang berbulu, terlebih jikalau hewan tersebut memiliki bulu yang lembut dan tebal.

Namun, dibalik bulu hewan yang halus dan enak dipegang, bulu tersebut juga dapat memberikan efek negatif. Terlebih lagi bagi kalian yang jarang memandikan atau membersihkan hewan peliharaan kalian. Karena bulu tersebut dapat menjadi sarang bagi kutu, kuman, dan parasit. Menjadi bahaya karena kuman dan parasite tersebut dapat berpindah ke kulit kita dan menyebabkan berbagai penyakit seperti rhinitis alergi.

Rhinitis alergi merupakan suatu penyakit yang terjadi karena terdapat peradangan di rongga hidung. Penyakit ini dapat disebabkan oleh banyak hal yang salah satunya terjadi karena alergi terhadap bulu hewan. Untuk lebih lengkap tentang masalah kesehatan, kalian dapat coba membuka guesehat.com yang menyediakan banyak tips dan artikel mengenai kesehatan.

Thursday, November 21, 2019

,

Moms sedang mencari botol susu dan dot untuk bayi Anda? tapi masih bingung botol susu seperti apa dan dot yang bagus?. Beberapa ibu beranggapan kalau semua botol susu dan dot sama saja untuk bayi, tetapi anggapan itu keliru loh moms. Sekarang terdapat beberapa tipe botol susu dan dot untuk disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Tidak hanya itu saja, moms perlu berhati-hati dalam memilih botol susu bayi dan dot. Untuk itu kami berikan tips memilih botol susu bayi dan dot yang aman, apa saja? Simak yu moms !

1. Pilih bahan botol susu yang aman
Kini sudah tersedia berbagai macam botol susu yang terbuat dari berbagai macam bahan yang berbeda. Mulai terbuat dari bahan kaca, silikon, plastik, dan stainless steel. Namun, yang banyak beredar di pasaran yaitu botol susu dengan bahan plastik. Bahan plastic memang mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan bahan lainnya. Beratnya yang ringan membuat botol susu berbahan plastik lebih nyaman dan sesuai digunakan untuk bayi. Selain itu, botol susu dari plastik juga lebih murah dan mudah ditemukan daripada bahan lainnya. dalam pemilihan botol susu bahan plastic usahakan yang mengandung BPA-Free karena kandungan tersebut aman dan bebas dari bahan kimia yang membahayakan si bayi.

2. Pilih bentuk botol susu yang sesuai
Di pasaran, terdapat berbagai bentuk botol susu yang dijual. Ada yang berbentuk tinggi, pendek, serta ada juga yang lurus dan melengkung. Ini tergantung dari kesukaan si bayi. Pilihlah botol susu dengan bentuk yang memudahkan bayi untuk memegangnya. Pilihlah juga ukuran botol susu sesuai dengan kebutuhan menyusu bayi. Biasanya bayi dengan usia yang masih kecil membutuhkan lebih sedikit susu dibandingkan dengan bayi yang sudah lebih besar. 

Sekarang kita berikan tips memilih dot bayi yang benar. Simak ya moms !

1. material bahan dot
Dot bayi biasanya terbuat dari lateks atau silikon. Dot dari bahan lateks biasanya lebih lembut dan fleksibel, tetapi penggunaannya tidak bisa bertahan lama. Dalam beberapa kasus, bayi dapat mempunyai alergi terhadap bahan lateks. Sedangkan, dot dari bahan silikon lebih kuat dan lebih tahan lama.

2. Pilih bentuk dot
Biasanya dot bayi berbentuk seperti lonceng atau kubah. Ada pula dot ortodontik yang dirancang menyesuaikan dengan langit-langit dan gusi bayi. Dot ini memiliki ujung bola yang lebih datar dan bertumpu pada lidah bayi. Dot dengan ujung datar atau lebar lebih mirip seperti puting payudara ibu, sehingga bayi lebih nyaman. moms bisa memilih dot dengan bentuk ini saat masa peralihan dari menyusui ke susu botol.

3. Pilih ukuran dan aliran dot
Selain bentuknya, ada juga hal yang harus diperhatikan saat memilih dot bayi yaitu ukuran dan alirannya. Terdapat dua jenis dot yaitu memiliki aliran lebih lambat dan lebih cepat. Bayi prematur atau bayi baru lahir membutuhkan ukuran dot terkecil dengan aliran yang lebih lambat. Sedangkan, bayi yang sudah lebih besar membutuhkan ukuran dot yang lebih besar dengan aliran yang lebih cepat. Biasanya pada kemasan dot terdapat keterangan ukuran dot bersama dengan usia bayi yang disarankan. Jika ukuran dot dengan usia bayi moms tidak sesuai, hal ini bukanlah suatu masalah. Beberapa bayi mungkin lebih cepat untuk mengisap dotnya dibandingkan yang lain pada usia yang sama. Yang terpenting adalah ketika bayi meminum susu tidak tersedak, tidak memuntahkan susunya, dan nyaman saat menyusui dengan botol.

Follow Us